Hari Menanam Pohon Nasional merupakan momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui penghijauan. Di seluruh Indonesia, kegiatan ini dirayakan dengan berbagai aksi nyata, termasuk penanaman pohon secara serentak di berbagai daerah. Salah satu sekolah yang turut ambil bagian dalam peringatan ini adalah SMP Negeri 69 Jakarta, yang mengadakan kegiatan menanam pohon sebagai bagian dari program pendidikan lingkungan yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Bapak Sugiyarto, M.Pd sebagai kepala SMP Negeri 69 Jakarta menekankan bahwa Hari Menanam Pohon Nasional bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah langkah nyata untuk membangun kesadaran kolektif. Penanaman pohon adalah simbol dari komitmen bersama untuk melestarikan bumi. Kepala sekolah juga mengingatkan siswa bahwa pohon memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem, seperti menghasilkan oksigen, menyerap karbon dioksida, serta menjadi tempat tinggal bagi berbagai spesies makhluk hidup. “Setiap pohon yang kita tanam hari ini adalah investasi untuk masa depan,” ujarnya, disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta.
Pada peringatan Hari Menanam Pohon Nasional di SMP Negeri 69 Jakarta, suasana sekolah berubah menjadi lebih semarak. Sejak pagi hari, seluruh siswa, guru, dan staf sekolah, perwakilan komite serta Bapak Dedi Supriyadi, M.Pd Plt. Kasatlat Kecamatan Grogol Petamburan berkumpul di lapangan utama dengan penuh semangat. Mereka yang menunjukkan antusiasme mereka terhadap kegiatan ini. Acara dimulai dengan apel pagi, di mana kepala sekolah memberikan sambutan singkat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan peran generasi muda dalam mewujudkan masa depan yang lebih hijau.
Setelah apel pagi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi edukasi singkat yang disampaikan oleh Bapak Dedi Supriyadi, M.Pd sebagai Plt. Kasatlat Kecamatan Grogol Petamburan. Sesi ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada siswa tentang manfaat pohon bagi lingkungan dan cara-cara merawatnya. Narasumber juga menjelaskan berbagai jenis pohon yang cocok untuk ditanam di lingkungan sekolah, seperti pohon buah, pohon peneduh, dan tanaman endemik yang memiliki nilai konservasi tinggi. Sesi ini berlangsung interaktif, dengan siswa aktif bertanya dan berbagi pendapat, menunjukkan ketertarikan mereka terhadap isu-isu lingkungan.
Puncak acara adalah kegiatan menanam pohon yang dilakukan secara bergotong royong di area taman sekolah. Sebelum dimulai, panitia membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil, masing-masing bertanggung jawab menanam satu jenis pohon di lokasi yang telah ditentukan. Setiap kelompok dipandu oleh seorang guru yang memberikan arahan tentang teknik penanaman yang benar, mulai dari menggali lubang, menanam bibit, hingga menyiram pohon setelah selesai ditanam. Jenis pohon yang ditanam meliputi pohon mangga, jambu, dan belimbing, yang tidak hanya memberikan manfaat ekologis tetapi juga hasil buah yang dapat dinikmati di masa depan.
Proses penanaman berlangsung dengan penuh semangat. Meskipun cuaca cukup terik, siswa tetap antusias menggali tanah, memasukkan bibit, dan menutupnya kembali dengan tanah. Ada rasa kebersamaan yang tercipta di antara mereka, di mana setiap siswa bekerja sama untuk memastikan bahwa pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik. Bagi banyak siswa, ini adalah pengalaman pertama mereka menanam pohon, sehingga kegiatan ini menjadi momen berharga yang tak terlupakan.
Selain menanam pohon, kegiatan ini juga mencakup aksi kebersihan lingkungan. Siswa membersihkan area sekolah dari sampah, terutama sampah plastik, yang sering kali menjadi ancaman bagi kelestarian lingkungan. Sampah yang terkumpul kemudian dipilah, antara sampah organik dan non-organik, untuk didaur ulang atau dibuang dengan cara yang ramah lingkungan. Kegiatan ini sejalan dengan prinsip pendidikan berbasis aksi, di mana siswa tidak hanya diberikan teori tentang pentingnya menjaga lingkungan tetapi juga diajak untuk terlibat langsung dalam praktiknya.
Di akhir acara, seluruh peserta berkumpul kembali di lapangan untuk melakukan refleksi singkat. Beberapa siswa dipersilakan untuk berbagi pengalaman mereka selama mengikuti kegiatan ini. Seorang siswa kelas VIII dengan antusias bercerita tentang betapa menyenangkannya menanam pohon bersama teman-teman, meskipun ia harus berjuang menggali tanah yang cukup keras. Siswa lain menyatakan bahwa ia merasa bangga karena telah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang.
Guru-guru juga memberikan apresiasi kepada siswa atas partisipasi aktif mereka. Salah satu guru seni budaya, yang juga menjadi pembimbing ekstrakurikuler lingkungan hidup di sekolah, menekankan bahwa kegiatan seperti ini adalah bagian dari upaya membangun karakter siswa. Menanam pohon, menurutnya, bukan hanya tentang menanam bibit di tanah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepedulian, tanggung jawab, dan cinta lingkungan dalam diri siswa. Ia berharap bahwa pengalaman ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa untuk terus menjaga dan melestarikan lingkungan, baik di sekolah maupun di rumah.
Momentum Hari Menanam Pohon Nasional di SMP Negeri 69 Jakarta juga dimanfaatkan untuk meluncurkan program “Adopsi Pohon,” di mana setiap kelas bertanggung jawab merawat satu pohon yang telah mereka tanam. Program ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan kegiatan penanaman pohon, sehingga pohon-pohon yang ditanam tidak hanya menjadi simbol tetapi juga memberikan manfaat nyata di masa depan. Melalui program ini, siswa diajarkan cara merawat pohon, seperti menyiram secara rutin, memberikan pupuk, dan melindungi pohon dari hama.
Selain itu, sekolah juga berencana untuk mengintegrasikan kegiatan menanam pohon dengan kurikulum pembelajaran. Misalnya, dalam mata pelajaran IPA, siswa diajak untuk mempelajari proses fotosintesis dan peran pohon dalam siklus karbon. Dalam pelajaran seni budaya, siswa dapat membuat karya seni yang terinspirasi dari keindahan alam dan pohon-pohon yang mereka tanam. Dengan pendekatan ini, kegiatan menanam pohon tidak hanya menjadi acara tahunan tetapi juga bagian dari proses pendidikan yang berkesinambungan.
Hari Menanam Pohon Nasional di SMP Negeri 69 Jakarta telah membuktikan bahwa kegiatan lingkungan dapat menjadi sarana pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan tetapi juga diajak untuk berkontribusi secara nyata. Partisipasi aktif seluruh warga sekolah menunjukkan bahwa dengan kerja sama, upaya pelestarian lingkungan dapat dilakukan dengan lebih efektif.
Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, kegiatan menanam pohon memiliki arti yang sangat penting. Pohon adalah simbol kehidupan, harapan, dan keberlanjutan. Dengan menanam pohon, kita tidak hanya memberikan kontribusi untuk masa kini tetapi juga untuk generasi mendatang. Oleh karena itu, Hari Menanam Pohon Nasional harus terus dirayakan dengan semangat yang sama, seperti yang ditunjukkan oleh seluruh warga SMP Negeri 69 Jakarta. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih hijau, sehat, dan lestari, sekaligus menanamkan nilai-nilai positif dalam diri generasi muda.